Seperti yang terpantau di SMAIT Plus Bina Bangsa Sejahtera Kota Bogor, sejak pukul 07.00 pagi, siswa sudah berdatangan ke sekolah dengan memakai masker sesuai standar. Di pintu gerbang disediakan bilik westafel, disinfektan, sehingga saat datang siswa harus melewati bilik tersebut, kemudian diukur suhu tubuhnya.

Barulah siswa diperbolehkan masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk menggelar PTMterbatas. Di dalam kelas pun yang biasanya seluruh meja terisi semua oleh siswa, kali ini meja di ruang kelas terisi setengahnya sehingga siswapun berjarak antara satu dengan yang lainnya.

“Memang kapasitasnya harus 50 persen dari jumlah siswa normal.” ungkap Sarpras dan humas SMAIT Plus BBS, Teddy.

Masing-masing siswa per kelas X, XI,XII melakukan PTM terbatas sebanyak dua kali dalam satu minggu.

Selain itu lanjut Teddy, bagi siswa yang sakit atau tidak diizinkan oleh orangtuanya tidak boleh masuk ke sekolah.

“siswa yang tidak bisa masuk sekolah tetap dapat belajar pada saat bersamaan di runah, kita pakai webcam dan internet sehingga anak-anak yang di rumah juga tetap bisa mengikuti.” ujarnya.

Minggu depan siswa SMAIT Plus BBS akan melaksanaka PTS saat PTM selama 1 minggu berbasis android menghindar bersetuhan. Dan minggu lalu siswa kelas 11 melaksanakan ANBK ada 50 siswa dan 5 siswa cadang dengan lancar.

“Satgas Covid-19 ini harus siap siaga. Mulai dari bapak ibu guru pengajar memantau kegiatan siswa dan juga saling mengingatkan prokes covid 19. Untuk siswapun harus saling mengingatkan teman-temannya untuk selalu menjaga Prokes, ujar dia.

Teddy pun berharap, PTM terbatas ini dapat berjalan dengan lancar semoga tidak terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan.