Kini AI mengalami perkembangan yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan perkembangan AI yang luar biasa ini menarik perhatian Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Al Buyra Basnur, untuk membuat buku tentang AI dari sudut pandang siswa SMA. Dubes tersebut menghubungi rekan sejawat Profesor Asep Saepudin untuk menawarkan kepada beberapa sekolah menengah di Indonesia dan Ethiopia. Untuk itulah Profesor Asep Saepudin menawarkan idenya kepada pelajar sekolah-sekolah yang ada di Ethiopia dan Indonesia untuk membuat tulisan tentang AI. Untuk memotivasi para pelajar tersebut pak Dubes mengatakan akan memberikan sertifikat dan honor untuk setiap tulisan tentang AI yang dimuat.
Banyak pelajar di beberapa sekolah menolak tawaran ini, namun akhirnya ada beberapa sekolah yang menerima diantaranya SMAIT Bina Bangsa Sejahtera, SMA Islam Al Azhar 24 Cigombong, SMKN 1 Kersana dan Saint Daniel Comboni Catholic Secondary School (Ethiopia).
Kepala sekolah SMAIT BBS saat itu, Edy Sukmara M.Si meminta wakasek kurikulum, Tito Adi Dewanto S.TP untuk menindak lanjutinya. Setalah diumumkan info tersebut seraya di berikan beberapa motivasi bahwa tulisan ini penting untuk para siswa sebagai fortofolio untuk dilampirkan saat SNBP nanti juga akan mendapatkan reward berupa sertifikat dan honor.
Akhirnya terdapat 7 orang siswa SMAIT BBS yang mau berpartisipasi dalam kegiatan ini. Pihak sekolah sebelumnya sudah melakukan pertemuan kepada pihak terkait untuk menentukan tahapan penulisan AI tersebut. Adapun tahapan itu antara lain :
1. Wakasek memberikan pengarahan kepada siswa terpilih untuk diberikan penjelasan mengenai info tersebut, siswa SMAIT BBS yang terpilih tersebut yaitu :
- Salwa Afifah
- Shofiyya Maulida
- Shofiyyah Mukhayadi
- Asha Zahra
- Nashwa Azalia Zahira
- Wida Zalfa Huwaida
- Kayla Syahda
2. Meminta kepada guru bahasa Indonesia yaitu Rita Wulan Sari S.Pd untuk memberikan pemaparan tentang bagaimana cara penulisan suatu artikel
3. Para siswa diminta membuat tulisan terlebih dahulu dalam bahasa Indonesia untuk selanjutnya di terjemahkan dalam bahasa inggris. Ada beberapa siswa yang mencoba menulis langsung dalam bahasa Inggris. Para siswa di beri waktu 3 minggu untuk menyusun tulisannya.
4. Tahap berikutnya adalah pengeditan yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris yaitu Elfira S.Pd untuk mengecek tulisan berbahasa inggris para siswa tersebut
5. Untuk pengecekan keaslian tulisan menggunakan aplikasi cek plagiatrisme di internet. Dan Alhamdulillah semua tulisan merupakan tulisan asli dengan tingkat keaslian diatas 80%.
6. Tulisan para siswa SMAIT BBS tentang AI dan judulnya adalah sebagai berikut :
- Shofiyya Maulida ’’Co-existing with Artificial Intelligence’’
- Salwa Afifah ‘’Critical Thinking in Facing Global Warning through AI Technology’’
- Asha Zahra ‘’The Influence of AI in the World of Human Creativity in Various Arts and Creative Fields’’
- Shofiyyah Mukhayadi ‘’AI and Critical Thinking in the Lives of Adolescent Students’’
- Nashwa Azalia Zahira ‘’AI and Its impact’’
- Wida Zalfa Huwaida ‘’AI is Only a Help not a Substitute’’
- Kayla Syahda ‘’The Influence of Technological Development on Generations with Adaptation’
7. Berikutnya semua tulisan yang telah di cek, di kirim ke Duta Besar Ethiopia untuk selanjutnya akan di terbitkan.
Alhamdulillah setelah menunggu beberapa minggu, akhirnya buku tentang AI hasil kolaborasi beberapa sekolah terbaik di Indonesia dan Ethiopia terbit, pada bulan Januari 2024, dengan judul buku, ‘ Artificial Intelligence for Critical Thinking’, “Could They Possibly Co-Exist”. Yang di terbitkan oleh KBRI di Ethiopia.
Dari tulisan para siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa kita dapat co-exist atau hidup berdampingan bersama dengan AI, bahwa AI tidak perlu ditakuti, namun perlu di tekankan bahwa AI sebagai alat bantu bukan menggantikan peran manusia sepenuhnya.
Sebagaimana pendapat seorang pakar, Dr Andrew Ng, yang mengatakan bahwa, ’AI Tidak Gantikan Manusia, tapi Orang yang Tak Bisa Pakai AI atau tidak tahu AI Akan tergantikan’.
Ada satu fakta menarik dari para penulis artikel AI tersebut, yaitu para penulis tersebut merupakan juara umum bidang akademik pada masing-masing jenjang, diantaranya :
- Shofiyya Maulida Juara Umum 1 selama 3 tahun yaitu kelas X, XI dan XII,
- Wida Zalfa juara umum 1 kelas X dan XI,
- Shofiyya Mukhayadi Juara Umum 1 kelas X,
- Salwa Afifah juara Umum1 kelas X dan XI
- Nashwa Azalia Zahira meraih ranking 3 di kelas
- Asha Zahra, Siswa SMAIT BBS yang berhasil masuk 3 PTN sekaligus UI, UNJ dan IPB tahun 2024 ini, dan akhirnya memilih Sastra Perancis UI.
Dari fakta ini membuktikan bahwa kepintaran secara akademis ternyata seringkali berbanding lurus dengan kepintaran dalam menulis.